KOMUNIKASI DAN JARINGAN DATA

A.               Prinsip Komunikasi Data

Komunikasi data adalah proses komunikasi yang memanfaatkan pengiriman data secara elektris dengan memanfaatkan teknologi yang ada pada masa kini, misalnya email dan komunikasi antar komputer.

1.      Prinsip Pemenggalan Blok

             Pada sumber/ source, blok informasi berukuran besar dipenggal menjadi beberapa blok yang lebih kecil dan dipenggal lagi hingga diperoleh rentenan bit untuk dialirkan. Misalkan pemenggalan terjadi dalam 3 tingkat, Informasi  Pesan  Karakter  Bit. 

                              



2.           Sinkronisasi Bit dan Singkronisasi Karakter

                                    Pada sisi sumber/pengirim mengeluarkan runtun bit. Sisi tujuan atau penerima harus mengumpulkan seluruh bit tersebut. Upaya membuat agar waktu pengirimian dan penangkapan bit secara benar, inilah disebut sinkronisasi bit, yang sepenuhnya diselesaikan secara perangkat keras. Pada pengirimannya dikenal berbagai jenis penyandian saluran(line coding), misalnya NRZ, AMI dan lain lain. Salah satu hal yang dipertimbangkan dalam penyandian saluran adalah keperluan untuk sinkronisasi bit ini. Setelah bit terkumpul, langkah berikutnya adalah merangkai kembali menjadi karakter-karakter. Upaya membuat agar penerima dapat merangkai kembali karakter secara benar dsebut dengan sinkronisasi karakter yang memerlukan penyelesaian secara perangkat lunak. Untuk keperluan sinkronisasi karakter dikenal transmisi Serempak dan tak-serempak.

                                


               Pada ragam tak-serempak, setiap karakter diawali dengan start bit dan diakhiri dengan stop bit. Pada ragam singkron, suatu blok serentetan banyak karakter didahului dengan sejumlah karakter singkronisasi. Semua itu tentunya turut membebani kanal, sehingga menurunkan efisiensi.


3.      Keutuhan dan Kecermatan

             Akibat dari kendala media, pada di penerima dimungkinkan ada bit yang galat(error). Dalam perjalanan dimungkinkan ada sebagian data yang hilang atau loss. Dalam banyak kasus, komunikasi menuntut keutuhan (integrity) dan tidak memperkenankan adalah galat (error) namun mengharuskan terjaminnya penyajian secara waktu nyata(real-time). Saat penerima mencurigai adanya error pada blok atau ada yang hilang, terbuka untuk melakukan transmisi ulang atas blok bermasalah tersebut.
Agar pengiriman yakin bahwa blok tersebut telah diterima,  carannya adalah sebagai berikut. Setelah menerima suatu blok, sisi penerima memberitau pengirin bahwa bahwa telah menerimanya, dengan cara mengirim pesan pernyataan atau pangakuan(acknowledgement, ACK) ke pihak pengirim. Jika pada pengirim ACK tak kunjung tiba maka boleh menyimpulkan bahwa blok tadi tidak sampai ke penerima, dan perlu dikirm ulang.

                                          


           Dalam komunikasi data, teknik yang lazim adalah permintaan ulang otomatis (automatic repeat request, ARQ) yakni penerima meminta pengirim untuk mengirim ulang blok itu. Pada Komunikasi yang kurang mungkin menerapkan ARQ seperti video (real-time) maka dapat menerapkan galat maju(forward error corection, FEC) atau biasa disebut penyandian kanal.

 B. Arsitektur Protokol Berlapis

1.  Analogi Pengantar

          Analogi pengirman surat dari seorang direktur di suatu perusahaan kepada direktur di perusahaan lain, Jika direktur dianggap layer atas, kurir sebagai layer bawah, maka sekretaris merupakan layer tengah. Isi surat merupakan urusan direktur(layer atas). Sekretaris menambahkan alamat dan atribut. Lalu kurir(lapis bawah) membawanya ke kantor pos.

                                        


2. Manfaat Pelapisan

          Diperlukan penjenjangan urusan menjadi beberapa lapis. Setiap lapis memiliki fungsi sendiri sendiri dan tidak mengintervensi fungsi lapisan lain, namun harus mampu berinteraksi dengan lapisan lain terdekatnya, setiap lapis bertindak sebgai pelayan bagi lapisan tepat di atasnya. Dalam penjenjangan yang lebih rinci, lapis paling atas , tengah, dan paling bawah biasa disebut lapisan aplikasi(Aplication layer, APP), lapisan trnasport(Transport layer) dan lapisan fisis(Physical layer, PHY). Di setiap perangkat, diperlukan prosedur untuk interaksi antar lapisan. Prosedur seperti itu disebut protokol. Disamping interaksi antar lapisan di suatu stasiun, diperlukan pula interaksi antar lapis setara pada kedua stasiun, interaksi antar lapis setara pada kedua stasiun disebut peer to peer yang juga memerlukan protokol tertentu.

          



3. Komunikasi Antar Lapisan

          Dari sisi pengirim jika pengirim, missal lapis ke N hendak mengirimkan sebuah blok data, setelah ditambahkan bit tambahan sebagai panduan. Blok ini diserahkan pada ke lapis N-1. Lapis N-1 manambahkan sejumlah bit pada data berupa Header(H) dan Trailer(T). H/T dapat berisi pengenal dan atribut lain yang diperlukan. Data yang telah ditambahkan H/T diserahkan dilapis N-2 yang menambahkan H/T lagi, baru dikirimkan.
 Proses penambahan H/T disebut Pengkapsulan(Encapsulation). Setelah tiba di sisi penerima H/T dilucut oleh setiap lapis yang bersesuaian. Pelucutan H/T disebut decapsulation. 

4. Pemenggalan dan Perakitan
             Pada sisi pengirim blok data dari lapis atas tentu akan sangat Panjang, lapisan dibawanya memungkinkan untuk memenggal menjadi beberapa blog pendek. Ada beberapa penamaan untuk blok data diantaranya : segmentasi, fragmentasi atau paketisasi.
Pada sisi penerima terjadi proses sebaliknya. Setiap penggalan data disatukan kembali. Tata cara pemenggalan mengikuti protocol tertentu,  Panjang setiap sudah tertentu, ada yang selalu sama ada yang selalu berbeda beda. Jika terjadi deficit pada data yang hendak dipenggal-penggal, dengan mudah ditambahkan zero padding. 
                       
                                  


5. Komunikasi Sejawat
Setibanya sampai di penerima, dimungkin paket tidak seperti urutannya, atau malah hilang atau loss. Ole itu diperlukan komunikasi antar lapisan sejawat (peer to peer) di sisi pengirim dan penerima. Komunikasi sejawat bersifat maya atau virtual. 
             


6. Stasiun Akhir dan Simpul Antara
 Semua lapisan dari bawah hingga keatas dioperasikan di stasiun terakhir(sumber dan tujuan). Simpul simpul antara(intermediate) ada yang beroperasi di lapisan paling bawah saja. Namun ada yang hingga lapisan paling atas. Dideskripsikan pada gambar 7.9 dan 7.10
Dijaringan terjadi pengaliran simpul-simpul yang tunduk pada protocol tertentu. Dalam pengiriman dan penerimaan paket-paket data, terminal-terminal akhir juga mengikuti protocol yang sama.

7. Ilustrasi Cara Kerja



C.               Standar-Standar Protokol
Terdapat beberapa jenis protokol, diantaranya OSI (Open system interconnection)(lihat gambar 7.11(1)). Pada jaringan terdapat beberapa simpul perantara, simpul antara dapat berupa sekedar pengulang yang beroperasi hanya dilapisan fisis, hingga gateway yang beroperasi penuh tujuh lapisan.


Beberapa protocol lain yang cuku popular adalah ATM (Asyncronous Transfer Mode) dan TCP/IP(Transfer Control Protocol/Internet Protocol(Lihat Gambar 7.11[2])
            


D.                Lintas Jaringan
Setiap stasiun atau perangkat yang tertambat dalam suatu jaringan harus memiliki alamat di jaringan itu sendiri. Misalkan, terdapat dua buah stasiun yaitu Stasiun X dan stasiun Y, stasiun X hanya terhubung ke jaringan satu, dan dijaringan 1 alamat yang dimiliki adalah A11, sedangkan stasiun Y terhubung ke jaringan 2 dengan alamat A21, dimana pada bagian tengah simpul tersebut terdapat N sebagai penghubung.
Bila dihubungkan dengan protokol, stasiun X dan Y beroperasi dengan protokol sesuai jaringan tempatnya tertambat,  sedangkan simpul tengah yang menjadi acuan harus mampu beroperasi dengan protokol yang dianut kedua jaringan.
Berdasarkan luas liputannya, jaringan dapat dikelompokkan urut dari liputan tersempit ke liputan terluas berturut-turut :
-PAN (Personal Area Network)
-LAN (Local Area Network)
- MAN (Metropolitan Area Network)
- WAN (Wide Area Network)











sumber : http://wcahyaningtyas.blogspot.com/2018/07/komunikasidan-jaringan-data-a.html

Komentar

Postingan Populer